Kamu mungkin pernah ngerasa bingung waktu mau mulai jadi content creator. Punya banyak ide, suka banyak hal, tapi nggak tahu harus mulai dari mana.
Hari ini bahas skincare, besok review kopi, lusa curhat soal overthinking. Alhasil, orang yang mampir ke akun kamu jadi bingung juga. Nah, ini tandanya kamu belum nemu niche konten yang jelas.
Niche dalam dunia content creating itu sama kayak topik utama yang kamu pilih buat dibahas secara konsisten. Jadi, kamu fokus di satu bidang yang kamu suka dan bisa kamu eksplor lebih dalam. Ini bisa jadi apa aja—mulai dari kuliner, fashion, teknologi, sampai dunia parenting.
Niche bikin kamu punya arah. Kamu nggak asal posting apa yang kamu pikirkan saat itu aja. Tapi kamu punya kerangka yang jelas: siapa target audiensmu, topik apa yang akan kamu bahas, dan gaya komunikasi seperti apa yang kamu pakai. Ini juga yang bikin orang lebih gampang inget sama kamu.
Kalau kamu punya niche yang jelas, akunmu lebih mudah ditemukan orang-orang yang memang tertarik dengan topik itu. Algoritma juga lebih “ngeh” sama jenis kontenmu, jadi peluangmu muncul di explore atau FYP bakal lebih besar.
Menentukan niche nggak harus langsung sempurna sejak awal. Tapi kamu tetap harus punya panduan supaya nggak muter-muter terus tanpa arah. Ini beberapa cara biar kamu lebih gampang nemuin niche yang cocok buat kamu:
Mulailah dari hal-hal yang bikin kamu semangat. Topik apa yang bikin kamu rela riset berjam-jam tanpa merasa terbebani? Apa yang sering kamu omongin ke teman-teman kamu? Kalau kamu suka topiknya, kamu nggak akan cepat bosan bikin kontennya.
Contoh: kamu suka banget makeup dan tiap ada produk baru langsung penasaran. Nah, ini bisa jadi pertanda kalau niche kamu ada di dunia beauty.
Nggak cukup cuma minat, kamu juga harus punya sedikit banyak pengetahuan soal topik itu. Bukan berarti harus jadi expert dari awal, tapi kamu harus punya dasar. Audiens bakal lebih percaya sama kamu kalau kamu kelihatan paham sama yang kamu bahas.
Kalau kamu suka masak dan sering eksperimen resep sendiri, kamu bisa mulai bikin konten kuliner rumahan yang gampang dipraktikkan.
Kamu juga harus tahu, apakah topik yang kamu pilih punya audiens yang cukup? Misalnya, kamu suka bahas filosofi, tapi target audiens kamu ada di Instagram, platform yang cenderung visual dan cepat. Mungkin kamu bisa kemas topik berat itu jadi ringan dan menarik.
Cari tahu apa yang orang cari dari niche kamu. Lihat komentar, DM, atau bahkan konten kreator lain di bidang serupa buat tahu tren dan kebutuhan audiens.
Nggak ada salahnya belajar dari content creator lain yang udah jalan duluan. Cek gaya mereka, jenis konten yang perform, dan apa yang bikin mereka beda. Tapi jangan cuma nyontek. Gunakan buat referensi dan cari tahu apa yang bisa kamu tawarkan dengan cara yang unik.
Mungkin kamu nemu creator di niche fashion, tapi mereka fokus ke outfit cewek kantoran. Nah, kamu bisa ambil ceruk lain seperti fashion minimalis buat mahasiswa.
Di awal, kamu bisa coba beberapa topik yang masih saling berdekatan. Lalu lihat mana yang paling kamu enjoy dan mana yang paling disukai audiens. Dari situ, kamu bisa fokusin arah kontenmu.
Jangan takut berubah. Banyak kreator yang awalnya satu niche lalu berkembang ke arah lain seiring waktu. Yang penting, kamu tetap konsisten dan paham ke mana kamu mau bawa brand kamu ke depan.
Baca Juga: 10 Cara menambah Follower TikTok Gratis dan Efisien
Menentukan niche konten itu proses, bukan keputusan sekali jadi. Tapi kalau kamu udah tahu mau bahas apa, siapa audiensmu, dan gaya seperti apa yang kamu pakai, langkahmu jadi jauh lebih mantap dan terarah.
Mau jadi influencer yang nggak cuma eksis, tapi juga cuan? Yuk, gabung di Bootcamp Seefluencer! Di sini, kamu bakal dapet strategi jitu, insight daging, dan kesempatan networking bareng kreator lainnya.
Jangan cuma baca aja—langsung follow Instagram, TikTok, dan YouTube biar nggak ketinggalan update dan tips buat jadi influencer!
Pingback: 6 Tips Menentukan Rate Card untuk Content Creator Pemula - Seefluencer