branding perusahaan menggunakan sosial media

Apakah Perlu Branding Perusahaan Menggunakan Sosial Media?

Media SosialOctober 20, 2025

Apakah perlu branding perusahaan menggunakan sosial media? Beberapa perusahaan ragu untuk mengelola akun media sosial sendiri. Alasannya beragam: takut salah langkah, tidak punya waktu, atau khawatir hasilnya tidak sebanding dengan usaha.

Namun di era digital, kehadiran online sudah menjadi bagian dari persepsi publik. Pertanyaannya, apakah branding perusahaan menggunakan sosial media benar-benar perlu, atau cukup mengandalkan media lain? Jawabannya: iya, artikel ini akan menjelaskan alasannya. 

Media Sosial adalah Etalase Modern

Saat calon pelanggan ingin tahu tentang perusahaanmu, langkah pertama mereka bukan lagi mencari brosur atau datang ke kantor, tapi mengetik nama brand di media sosial.

Akun resmi perusahaan berfungsi seperti etalase digital: tempat pertama orang menilai profesionalitas, kredibilitas, dan nilai yang kamu bawa.

Kalau akun itu aktif, terkelola baik, dan konsisten, persepsi yang muncul juga positif. Tapi kalau tidak ada atau tidak terurus, calon pelanggan bisa meragukan eksistensi brand-mu. Dalam konteks ini, media sosial bukan sekadar alat promosi, tapi juga cermin reputasi.

Kontrol Narasi Brand lewat Akun Media Sosial

Tanpa akun resmi, orang lain bisa dengan mudah membentuk persepsi tentang perusahaanmu — entah melalui ulasan pelanggan, media, atau bahkan kompetitor.

Dengan akun media sosial sendiri, kamu bisa mengendalikan narasi yang ingin disampaikan. Kamu bisa menunjukkan sisi profesional, budaya perusahaan, hingga dampak sosial yang kamu hasilkan.

Salah satu cara yang efektif untuk memperluas jangkauan dan membangun citra positif adalah dengan meningkatkan brand awareness melalui media sosial. Ini memungkinkan brand untuk lebih dikenal oleh audiens yang lebih luas, terutama dengan berbagi konten yang relevan dan menarik.

Brand yang aktif memberi update, menanggapi isu dengan bijak, dan menampilkan kegiatan positif akan lebih dipercaya. Dalam jangka panjang, akun media sosial menjadi aset reputasi yang tidak ternilai.

Bangun Hubungan Langsung dengan Audiens

Media sosial memotong jarak antara perusahaan dan publik. Kamu bisa berinteraksi langsung dengan pelanggan tanpa perantara. Lewat kolom komentar, pesan pribadi, atau polling, kamu bisa memahami kebutuhan dan persepsi audiens dengan cepat.

Feedback yang kamu dapatkan bisa digunakan untuk memperbaiki produk, layanan, atau komunikasi brand. Ini adalah keunggulan besar dibandingkan media konvensional yang bersifat satu arah.

Efisiensi Biaya Promosi

efisiensi biaya iklan produk
sumber: unsplash

Membangun brand di media konvensional seperti TV atau billboard membutuhkan anggaran besar. Sementara media sosial memungkinkan perusahaan menjangkau audiens luas dengan biaya lebih rendah.

Iklan digital bisa ditargetkan secara spesifik berdasarkan lokasi, usia, minat, dan perilaku, membuat hasilnya jauh lebih efisien.

Selain itu, organik reach dari konten yang menarik bisa memberikan eksposur besar tanpa biaya tambahan. Perusahaan yang mampu membuat konten bernilai akan lebih mudah menarik perhatian tanpa perlu terus-menerus membayar iklan.

Meningkatkan Employer Branding

Bagi banyak perusahaan, media sosial juga berfungsi untuk menarik talenta baru. Generasi muda menilai reputasi perusahaan melalui apa yang mereka lihat di dunia digital.

Dengan membagikan aktivitas internal, budaya kerja, atau kisah sukses karyawan, kamu bisa membangun citra sebagai tempat kerja yang menarik.

Kehadiran ini juga membuat calon mitra atau investor lebih percaya karena mereka bisa melihat transparansi dan konsistensi brand-mu secara langsung.

Risiko dan Tantangan yang Harus Diantisipasi

Meski memiliki banyak manfaat, pengelolaan media sosial perusahaan tidak bisa asal jalan. Tanpa strategi, akun bisa jadi bumerang.

Salah unggah konten, tidak tanggap pada kritik, atau gaya komunikasi yang tidak sesuai bisa merusak citra perusahaan.

Itu sebabnya perusahaan harus punya pedoman komunikasi digital: siapa yang bertanggung jawab, bagaimana gaya bicara yang digunakan, dan bagaimana menangani komentar negatif. Dengan sistem yang rapi, risiko reputasi bisa ditekan.

Pilihan Alternatif: Gunakan Media Sosial Melalui Brand Ambassador

Jika perusahaan belum siap mengelola akun sendiri, opsi lain adalah memanfaatkan personal branding dari karyawan, pemimpin, atau spokesperson.

Sosok-sosok ini bisa menjadi wajah perusahaan di media sosial. Pendekatan ini lebih personal dan sering kali lebih efektif dalam membangun kedekatan dengan audiens.

Namun, strategi ini harus selaras dengan nilai dan arah komunikasi perusahaan. Jangan sampai pesan yang disampaikan individu justru bertentangan dengan citra brand.

Evaluasi Sebelum Memutuskan

Sebelum memutuskan untuk membuka akun media sosial resmi, perusahaan perlu menilai kapasitas internal. Apakah ada tim yang mampu mengelola secara konsisten? Apakah sudah punya strategi komunikasi yang jelas? Jika jawabannya ya, maka langkah ini sangat disarankan. Tapi jika belum siap, lebih baik membangun fondasi dulu agar tidak gagal di tengah jalan.

Kesimpulannya, media sosial bukan keharusan mutlak, tapi keunggulan kompetitif yang sulit diabaikan. Di era ketika publik mencari informasi secara digital, kehadiran yang autentik dan terarah bisa menjadi pembeda utama antara perusahaan yang diingat dan yang dilupakan.

Jadi, pertimbangkan strategi branding perusahaan menggunakan sosial media dengan matang sebelum terlambat.

Mau jadi influencer yang nggak cuma eksis, tapi juga cuan? Yuk, gabung di App & Community by Seefluencer! Di sini, kamu bakal dapet strategi jitu, insight daging, dan kesempatan networking bareng kreator lainnya. 

Jangan cuma baca aja, langsung follow Instagram, TikTok, dan YouTube biar nggak ketinggalan update dan tips buat jadi influencer! Biar ilmunya makin komplit, kamu juga bisa beli Megacreator Book di sini!

Leave a reply

Loading

Signing-in 3 seconds...

Signing-up 3 seconds...