Contoh brand yang aktif menggunakan media sosial dan sukses bangun kedekatan dengan audiens. Kamu pasti pernah melihat akun brand yang bikin kamu berhenti scroll, entah karena postingannya lucu, relate, atau menginspirasi. Itu bukan kebetulan.
Di era digital, brand yang aktif menggunakan media sosial bisa membangun hubungan yang kuat dengan audiens, meningkatkan loyalitas, dan mendorong penjualan.
Salah satu cara untuk mencapai ini adalah dengan branding perusahaan menggunakan sosial media, yang memungkinkan brand untuk terhubung langsung dengan konsumen dan memperkuat identitas mereka di pasar.
Namun, tidak semua brand melakukannya dengan cara yang efektif. Mari lihat beberapa contoh yang berhasil memanfaatkan media sosial secara cerdas, dari kampanye kreatif hingga interaksi yang membangun komunitas, yang semuanya berkontribusi pada peningkatan visibilitas dan engagement.
Gojek adalah contoh klasik brand lokal yang menguasai media sosial. Mereka tidak sekadar promosi layanan, tetapi membangun narasi yang dekat dengan kehidupan sehari-hari pengguna.
Gaya komunikasinya kasual dan kerap memanfaatkan momen aktual, seperti tren meme atau isu sosial yang sedang ramai. Di Twitter dan Instagram, Gojek tampil seperti teman yang lucu dan peka. Pendekatan ini membuat audiens merasa dekat, bahkan tanpa harus bertransaksi langsung.
Wardah membuktikan bahwa konten media sosial bisa menjadi alat kuat untuk memperkuat identitas brand. Dengan tagline “Inspiring Beauty,” Wardah konsisten menghadirkan konten yang positif, islami, dan empowering.
Di Instagram, mereka fokus pada storytelling visual yang memperlihatkan kecantikan dalam berbagai konteks: karier, keluarga, dan spiritualitas. Strategi influencer marketing-nya juga rapi—menggandeng figur publik yang selaras dengan nilai brand.
Tokopedia menggabungkan humor, tren, dan edukasi dalam satu paket. Konten di TikTok-nya penuh dengan sketsa ringan yang menggambarkan situasi belanja online sehari-hari.
Mereka juga sering bekerja sama dengan kreator konten untuk memperluas jangkauan dan menjaga engagement tetap tinggi. Strategi ini membantu Tokopedia mempertahankan citra sebagai platform yang fun dan dekat dengan pengguna muda.
Grab punya gaya komunikasi yang mirip dengan Gojek, tapi lebih formal di beberapa platform seperti LinkedIn. Mereka menyesuaikan tone setiap konten sesuai audiens.
Di Instagram, Grab memanfaatkan visual cerah dan konten ringan untuk menunjukkan sisi humanis para mitra driver. Pendekatan ini menjaga keseimbangan antara profesionalitas dan kontribusi kepada masyarakat.
Brand fashion lokal ini naik daun berkat strategi media sosial yang agresif dan adaptif. Erigo aktif di TikTok, Instagram, dan Twitter dengan konten yang cepat mengikuti tren.
Kolaborasi mereka dengan influencer dan selebriti global seperti J-Hope dari BTS memperkuat positioning internasionalnya. Mereka memahami bahwa audiens muda ingin melihat brand yang enerjik dan up-to-date.
Indomie adalah contoh legendaris dari brand yang berhasil menjaga relevansi lintas generasi. Di media sosial, mereka bermain dengan humor dan nostalgia.
Konten meme, reaksi kocak, hingga kolaborasi dengan brand internasional seperti Louis Vuitton pernah viral. Pendekatan ini memperlihatkan bagaimana fleksibilitas gaya komunikasi membuat brand tetap segar di tengah audiens yang berubah.
Sebagai brand lifestyle, Kopi Kenangan menggunakan media sosial untuk membangun kedekatan emosional. Mereka memanfaatkan narasi seputar cinta, pertemanan, dan momen harian di sekitar kopi.
Instagram-nya dipenuhi visual hangat dan caption yang relatable. Strategi ini menciptakan kesan bahwa setiap gelas kopi punya cerita—dan itu membuat brand mudah diingat.
Tujuh brand ini menunjukkan pola yang sama: mereka tidak pasif. Mereka aktif berinteraksi, menyesuaikan bahasa dengan platform, dan menjadikan media sosial sebagai kanal dialog, bukan sekadar papan iklan.
Konten mereka terasa manusiawi dan terhubung dengan nilai audiens. Untuk meniru keberhasilan brand yang aktif menggunakan media sosial, kamu harus fokus pada tiga hal utama: konsistensi, relevansi, dan interaksi. Ketika ketiganya berjalan seimbang, media sosialmu bisa jadi aset bisnis paling berharga.
Mau jadi influencer yang nggak cuma eksis, tapi juga cuan? Yuk, gabung di App & Community by Seefluencer! Di sini, kamu bakal dapet strategi jitu, insight daging, dan kesempatan networking bareng kreator lainnya.
Jangan cuma baca aja, langsung follow Instagram, TikTok, dan YouTube biar nggak ketinggalan update dan tips buat jadi influencer! Biar ilmunya makin komplit, kamu juga bisa beli Megacreator Book di sini!