Lagi semangat-semangatnya bikin konten, tapi pas udah buka aplikasi, malah bingung mau posting apa. Pernah ngalamin kayak gitu? Nah, itu tandanya kamu butuh paham cara membuat content plan supaya proses bikin konten nggak kayak lagi jalan tanpa peta.
Content plan adalah rencana yang berisi jenis konten apa saja yang akan kamu buat dan kapan akan diposting. Formatnya bisa tabel mingguan, kalender bulanan, atau daftar to-do sederhana. Yang penting, kamu punya panduan yang jelas soal arah dan jadwal kontenmu.
Content plan membantu kamu konsisten dan efisien. Dengan rencana yang jelas, kamu nggak bakal kelabakan tiap hari mikirin konten. Selain itu, content plan bisa bantu kamu lihat mana konten yang perform-nya bagus dan mana yang perlu ditingkatkan.
Buat content creator profesional, content plan itu wajib. Karena mereka perlu jaga konsistensi brand, nyesuaiin dengan tren, dan tetap relevan di mata audiens.
Bikin content plan itu bukan kerjaan ribet. Asal tahu langkah-langkahnya, kamu bisa mulai dari sekarang dengan tools yang kamu punya.
Langkah pertama adalah tahu dulu tujuan kamu bikin konten. Apakah kamu ingin membangun personal branding, jualan produk, edukasi audiens, atau sekadar ngasih hiburan? Tujuan ini akan jadi dasar semua jenis konten yang kamu buat.
Kamu harus tahu siapa yang kamu ajak ngobrol lewat kontenmu. Usia mereka, minat mereka, masalah mereka apa. Semakin kamu paham audiensmu, semakin mudah kamu bikin konten yang relate dan disukai.
Misalnya target kamu adalah ibu muda, maka gaya konten dan bahasa yang kamu pakai harus bisa nyambung dengan mereka.
Setiap platform punya karakter dan algoritma yang beda. Konten di TikTok nggak bisa disamakan sama konten di Instagram atau YouTube. Kamu bisa pilih satu atau dua platform utama dulu supaya nggak kewalahan.
Dari situ, kamu bisa sesuaikan format kontenmu: video pendek, carousel, live, atau reels.
Setelah tahu tujuan dan platform, saatnya mulai atur jadwal. Buat kalender konten mingguan atau bulanan. Isi dengan topik, jenis konten, caption singkat, dan jadwal posting.
Contohnya:
Kalender ini bisa kamu buat di Google Sheet, Trello, atau aplikasi lainnya yang nyaman buat kamu.
Daripada bikin konten tiap hari, kamu bisa coba metode batch content. Sediakan satu atau dua hari khusus buat produksi beberapa konten sekaligus. Ini bikin kamu lebih hemat waktu dan lebih fokus.
Misalnya, dalam satu hari kamu bikin 5 konten, lalu tinggal dijadwalkan posting selama seminggu ke depan.
Baca Juga: 5 Tips Bikin Konten Storytelling yang Relate sama Audiens
Setelah berjalan beberapa minggu, cek lagi performa kontenmu. Konten mana yang engagement-nya tinggi? Topik mana yang kurang diminati? Gunakan data itu buat menyusun content plan selanjutnya.
Content plan itu dinamis, jadi kamu bisa terus perbaiki dan sesuaikan sesuai kebutuhan dan respon audiensmu.
Paham cara membuat content plan akan bantu kamu tetap konsisten, nggak kehabisan ide, dan punya arah yang jelas dalam bikin konten. Yuk mulai rencanakan konten kamu dari sekarang!
Mau jadi influencer yang nggak cuma eksis, tapi juga cuan? Yuk, gabung di Bootcamp Seefluencer! Di sini, kamu bakal dapet strategi jitu, insight daging, dan kesempatan networking bareng kreator lainnya.
Jangan cuma baca aja—langsung follow Instagram, TikTok, dan YouTube biar nggak ketinggalan update dan tips buat jadi influencer!