Marketing dan Branding Itu Beda! Haruskah Kamu Punya Dua Divisi?. Tim marketing harus ngerjain branding juga, atau mending pisah tim aja? Banyak brand owner yang mengalami kebingungan serupa.
Kadang kamu mikir udah punya strategi pemasaran, tapi kok brand kamu nggak dapet tempat di hati konsumen? Nah, kamu perlu paham bedanya marketing dan branding untuk company.
Yuk, kita bedah perbedaan marketing dan branding untuk perusahaan, dan apakah perlu punya divisi berbeda.
Marketing itu soal bagaimana kamu menjual produk atau jasa. Fokusnya ada di taktik. Mulai dari campaign iklan, promosi, konten media sosial, email marketing, sampai diskon-diskonan.
Tujuannya jelas: menjangkau lebih banyak orang dan mendorong mereka untuk beli sekarang juga.
Marketing biasanya punya target yang terukur, misalnya jumlah leads, conversion rate, hingga ROI dari iklan.
Makanya, aktivitas marketing selalu dinamis dan cepat berubah tergantung tren dan perilaku konsumen.
Branding adalah soal membentuk persepsi. Apa yang kamu ingin orang pikirkan ketika mereka mendengar nama brand kamu? Apakah mereka merasa kamu elegan, ramah, keren, berkelas, atau terjangkau?
Branding mencakup logo, tone of voice, warna, packaging, value, dan pengalaman pelanggan. Ini nggak kelihatan hasilnya dalam seminggu, tapi efeknya bisa bertahan tahunan.
Branding yang kuat bikin produk kamu nggak cuma dibeli sekali, tapi diingat dan dicari lagi.
Baca Juga: Company Branding Beserta Elemen Serta Cara Membangun
Marketing itu taktik. Branding itu strategi.
Marketing bisa diukur langsung, sedangkan branding butuh waktu untuk bisa merasakan dampaknya.
Marketing menyasar kebutuhan jangka pendek seperti penjualan, sedangkan branding bicara soal loyalitas jangka panjang dan persepsi pasar.
Kamu bisa punya marketing campaign yang hebat, tapi kalau brand kamu nggak kuat, kamu tetap harus kerja keras tiap bulan untuk cari pembeli baru. Tapi kalau brand kamu kuat, pembeli bisa datang tanpa harus dikejar terus.
Jawabannya: idealnya, iya. Apalagi kalau perusahaan kamu sudah tumbuh dan ingin ekspansi.
Kenapa harus dipisah? Karena pendekatannya beda. Tim marketing sibuk mikirin angka dan hasil cepat, sedangkan tim branding mikirin pesan, nilai, dan konsistensi identitas jangka panjang.
Kalau digabung, seringnya salah satu jadi nggak maksimal. Misalnya, tim marketing terlalu fokus mengejar target penjualan, tapi jadi ngelupain tone komunikasi yang seharusnya dijaga biar sesuai karakter brand.
Tapi kalau kamu masih di tahap awal dan belum punya sumber daya besar, nggak apa-apa digabung dulu.
Yang penting, kamu punya peran yang memikirkan brand secara khusus, entah itu kamu sendiri sebagai founder atau orang kepercayaan.
Walaupun sebaiknya dipisah, keduanya harus saling dukung. Brand yang tepat bisa bikin marketing lebih gampang. Sebaliknya, marketing yang cerdas bisa bantu memperkuat citra brand.
Jadi, usahakan campaign marketing kamu harus tetap selaras dengan brand value. Kalau brand kamu identik dengan gaya hidup minimalis, jangan tiba-tiba ngiklan dengan gaya yang heboh dan penuh warna. Nggak nyambung, dan malah bikin audiens bingung.
Kolaborasi yang rapi antara dua tim ini akan bikin bisnis kamu lebih kuat dari sisi penjualan dan persepsi publik. Kamu jadi punya mesin yang bisa jangka pendek jalan, jangka panjang pun tetap sustain.
Kalau kamu pengen bisnismu berkembang pesat dan bertahan lama, kamu harus pahami perbedaan mendasar antara marketing dan branding.
Punya strategi marketing yang bagus saja nggak cukup. Kamu juga perlu membangun brand yang kuat, punya suara yang konsisten, dan bisa dikenali.
Jadi, apakah kamu butuh dua divisi? Kalau sumber daya memungkinkan, jawabannya iya. Tapi kalau belum, pastikan dua fungsi ini tetap berjalan dengan fokus dan saling mendukung.
Apalagi kalau kamu sedang menjalankan marketing dan branding untuk company, pengelolaan yang terstruktur akan sangat membantu hasil yang lebih optimal.
Bangun personal branding yang kuat bersama App & Community by Seefluencer! Ikuti Live Class Bedah Konten, aktif di komunitas WA, dan pelajari strategi jitu lewat aplikasi pembelajaran yang terbukti efektif bagi ratusan alumni.
Jangan cuma baca aja, langsung follow Instagram, TikTok, dan YouTube biar nggak ketinggalan update dan tips buat jadi influencer! Biar ilmunya makin komplit, kamu juga bisa beli Megacreator Book di sini!