materi konten storytelling seefluencer

5 Tips Bikin Konten Storytelling yang Relate sama Audiens

Media SosialApril 14, 2025

Kamu pasti pernah nonton konten yang kelihatannya sederhana, tapi bikin kamu betah liatin sampai habis padahal durasinya nggak pendek. Atau mungkin kamu pernah baca caption panjang di Instagram, tapi malah bikin kamu merasa nyambung banget sama si kreator. Nah, itu kekuatan dari konten storytelling.

Apa itu storytelling?

Storytelling adalah teknik menyampaikan pesan lewat cerita. Dalam dunia konten, storytelling bukan cuma soal dongeng atau kisah panjang. Ini tentang bagaimana kamu mengemas informasi atau pengalaman menjadi sesuatu yang relate, menghibur, dan menyentuh sisi emosional audiens.

Storytelling bikin audiens merasa lebih dekat sama kamu. Mereka nggak cuma tahu apa yang kamu katakan, tapi juga bisa ngerasain. Konten yang pakai storytelling biasanya lebih gampang diingat dan lebih banyak di-share. Karena orang suka cerita yang nyantol di hati mereka.

Misalnya, daripada kamu cuma bilang, “Minum air putih itu sehat,” kamu bisa cerita soal pengalaman kamu yang dulu gampang capek dan ternyata gara-gara kurang minum air. Itu langsung bikin audiens lebih engaged.

Baca Juga: 9 Cara Menjadi Konten Kreator, Ikuti Langkah-langkahnya di Sini!

Tips Bikin Konten Storytelling

Storytelling itu bisa dipelajari. Kamu nggak harus jago nulis novel buat bisa bikin cerita yang nyambung ke audiens. Yang penting kamu tahu cara menyusun cerita biar pesannya sampai dan nggak bikin bosan.

1. Mulai dari Masalah atau Pengalaman Nyata

Ceritamu harus punya pijakan yang nyata. Bisa dari pengalaman kamu sendiri, cerita orang lain, atau masalah umum yang audiens kamu hadapi. Ini bikin ceritamu terasa hidup dan nggak mengada-ada.

Contohnya: “Dulu aku pernah merasa minder karena ngerasa nggak punya bakat. Tapi setelah mulai bikin konten tiap hari, ternyata pelan-pelan ada hasilnya.”

2. Bangun Emosi

Cerita yang bagus biasanya menyentuh perasaan. Kamu bisa bikin audiens tertawa, terharu, atau bahkan mikir ulang soal sesuatu. Pilih satu emosi utama yang mau kamu bangun, lalu susun cerita berdasarkan itu.

Kalau kamu mau bikin audiens semangat, ceritakan proses perjuangan kamu, hal-hal kecil yang bikin kamu terus maju, dan hasilnya yang akhirnya muncul.

3. Gunakan Alur yang Jelas

Sama kayak film atau novel, konten storytelling juga perlu struktur. Biasanya dimulai dari latar belakang, muncul konflik, lalu ada penyelesaian. Ini bikin audiens merasa ceritanya lengkap dan satisfying.

Misalnya: Kamu bisa mulai dari masa kamu struggling, lalu masuk ke momen turning point, dan tutup dengan insight atau pelajaran yang kamu dapat.

4. Sisipkan Nilai atau Pesan

Setiap cerita yang kamu sampaikan sebaiknya punya makna. Entah itu ajakan, motivasi, atau insight. Biar audiens nggak cuma menikmati ceritanya, tapi juga merasa dapat sesuatu.

Kalau kamu cerita soal pengalamanmu gagal presentasi, pastikan kamu tutup dengan pelajaran yang kamu ambil, bukan cuma curhat.

5. Tetap Jadi Diri Sendiri

Kamu nggak perlu jadi orang lain saat bercerita. Gaya bicara kamu, cara kamu menyampaikan cerita, justru jadi daya tarik utama. Audiens bisa bedakan mana yang dibuat-buat dan mana yang tulus.

Gunakan bahasa yang kamu pakai sehari-hari. Kalau kamu orangnya santai, ya ceritain dengan gaya santai juga. Yang penting pesannya sampai dan nyambung ke audiens kamu.

Baca Juga: Cara Membuat Konten Viral di Sosial Media

Menguasai konten storytelling akan bantu kamu jadi content creator yang bisa menyentuh hati audiens dan bahkan menggerakkan mereka. Cerita yang kamu bagikan bisa jadi alasan orang stay dan balik lagi ke akun kamu.

Mau jadi influencer yang nggak cuma eksis, tapi juga cuan? Yuk, gabung di Bootcamp Seefluencer! Di sini, kamu bakal dapet strategi jitu, insight daging, dan kesempatan networking bareng kreator lainnya. 

Jangan cuma baca aja—langsung follow Instagram, TikTok, dan YouTube biar nggak ketinggalan update dan tips buat jadi influencer!

Leave a reply

Loading

Signing-in 3 seconds...

Signing-up 3 seconds...