Kalau kamu hobi makan, suka review makanan di story, atau punya galeri penuh foto makanan di HP. Nah, itu sebenarnya bisa jadi langkah awal buat jadi food influencer.
Tapi biar nggak asal posting dan malah bingung sendiri, kamu perlu tahu arahnya. Jadi gimana caranya? Yuk, mulai dari yang paling dasar.
Food influencer itu content creator yang fokus di dunia makanan. Bisa review restoran, bikin video masak, atau sekadar share tips kulineran hemat. Yang penting, kontennya berhubungan sama makanan.
Mereka biasanya aktif di Instagram, TikTok, atau YouTube dan punya audiens yang suka kuliner juga. Brand F&B, restoran, dan aplikasi food delivery sering banget cari food influencer buat kerja sama promosi.
Kamu bisa mulai dari hal kecil seperti review makanan kaki lima, unboxing makanan rumahan, atau kasih tips menu hemat. Intinya, kamu harus punya ketertarikan di dunia makanan dan tahu gimana cara menyampaikannya ke audiens secara menarik.
Kalau kamu masih pemula dan bingung harus mulai dari mana, coba ikuti beberapa tips ini.
Kamu nggak harus jago masak atau punya kamera mahal buat mulai. Tapi kamu harus punya “warna” yang bikin kontenmu beda dari yang lain.
Misalnya, kamu bisa jadi yang bahas street food unik, masakan rumahan, atau konten lucu tentang gagal masak. Pilih gaya yang nyaman kamu bawain dan bisa bikin penonton betah.
Konsistensi bikin kamu dikenal. Kamu bisa mulai dari 2–3 konten per minggu. Jangan buru-buru pengin viral. Fokus aja dulu ke konten yang relevan dan jujur. Entah itu video singkat review makanan atau cerita lucu waktu nyobain kuliner aneh.
Jangan nunggu punya gear mahal. HP kamu aja cukup buat mulai. Yang penting lighting oke dan suaranya jelas. Kalau kamu pengin upgrade, bisa mulai dari tripod mini dan ring light. Konten yang menarik itu bukan soal kamera mahal, tapi cara kamu menyampaikan cerita.
Skill edit itu penting biar konten kamu makin menarik dan nggak ngebosenin. Kamu bisa pakai aplikasi gratis kayak CapCut, VN, Snapseed, atau Lightroom Mobile.
Tambahkan teks, potong bagian yang nggak perlu, dan kasih musik yang sesuai. Nggak harus ribet, cukup bikin rapi dan enak dilihat.
Kolaborasi bisa bantu kamu menjangkau audiens baru. Cari teman yang juga content creator atau ikut komunitas kuliner. Kamu bisa bikin video bareng, saling repost, atau review makanan bareng. Ini bikin akun kamu lebih cepat tumbuh.
Bangun hubungan sama followers itu penting. Balas komentar mereka, repost story mention, dan tanya pendapat mereka soal kontenmu.
Makin aktif kamu berinteraksi, makin besar peluang followers kamu loyal dan terus dukung kontenmu.
Setelah kamu punya audiens yang lumayan, coba cari penghasilan dari kontenmu. Bisa mulai dari program afiliasi makanan, paid promote, sampai campaign dari brand.
Kamu bisa pelan-pelan naik dari nano ke mikro, lalu masuk ke daftar influencer yang punya peluang lebih besar buat dapet kerja sama.
Baca Juga: Jenis-jenis Influencer Berdasarkan Jumlah Follower-nya
Jadi food influencer itu perlu konsistensi, kreativitas, dan komunikasi yang kuat sama audiens. Kamu bisa mulai dari hal sederhana, pakai alat yang kamu punya, dan terus belajar dari kontenmu sendiri.
Jangan khawatir soal jumlah followers di awal. Yang penting kamu tahu kamu mau ke mana, dan kamu paham posisi kamu.
Mau jadi influencer yang nggak cuma eksis, tapi juga cuan? Yuk, gabung di Bootcamp Seefluencer! Di sini, kamu bakal dapet strategi jitu, insight daging, dan kesempatan networking bareng kreator lainnya.
Jangan biarkan peluang jadi content creator sukses lewat begitu saja. Dengan buku “Mega Creator“, kamu akan belajar trik dan strategi praktis yang bisa langsung dipraktikkan.
Jangan cuma baca aja—langsung follow Instagram, TikTok, dan YouTube biar nggak ketinggalan update dan tips buat jadi influencer!
Pingback: 5 Langkah Bikin CV Content Creator Lengkap dengan Contohnya - Seefluencer