Tren Influencer Marketing

7 Tren Influencer Marketing 2025 yang Harus Kamu Tahu

MarketingJuly 20, 2025

Tren Influencer Marketing 2025 yang Harus Kamu Tahu. Tahun 2025 ini melakukan campaign produk dengan influencer terasa semakin menantang.

Kamu mungkin mengalami naik turun jumlah view, engagement, dan konversi. Makanya, kamu harus selalu update dengan tren influencer marketing yang terus berkembang di 2025. 

Sekarang, strategi influencer nggak bisa disamakan seperti tahun-tahun sebelumnya. Yuk, simak data dan analisis terbaru yang bisa jadi pertimbangan sebelum kamu mulai kerja sama lagi.

1. Influencer Mikro Makin Dicari Brand

Tren tahun 2025 menunjukkan bahwa brand kini lebih banyak menggandeng mikro influencer (1.000–100.000 followers) dibanding mega influencer. Alasannya jelas: engagement mereka lebih tinggi dan komunikasi dengan audiens lebih personal.

Sebuah laporan dari Influencer Marketing Hub menunjukkan bahwa mikro influencer punya tingkat engagement 60% lebih tinggi dibanding akun besar. Mereka juga dianggap lebih autentik dan relatable oleh audiensnya.

Jadi, daripada bayar satu artis besar, banyak brand memilih kolaborasi dengan 10–20 akun kecil yang tersebar di niche berbeda.

2. Konten Organik Lebih Diapresiasi daripada Hard Selling

Pengguna media sosial sekarang lebih peka terhadap konten promosi. Mereka bisa langsung tahu mana endorse yang kaku dan mana yang benar-benar jujur.

Tahun ini, konten review gaya story, behind the scenes, atau konten yang terkesan alami jauh lebih disukai.

Itulah kenapa banyak campaign sekarang meminta influencer membuat narasi pribadi, bukan sekadar menyebut harga dan fitur produk.

Gaya konten seperti “aku pakai ini dan hasilnya begini…” lebih ampuh dibanding “produk ini bagus dan kamu harus beli.”

3. Video Pendek Masih Mendominasi

Tren Influencer Marketing
sumber:unspalsh

Format video pendek seperti TikTok dan Reels tetap jadi primadona. Menurut data terbaru dari Hootsuite, lebih dari 60% pengguna Instagram dan TikTok menghabiskan waktu paling banyak di konten berdurasi kurang dari 1 menit.

Brand yang berhasil di 2025 adalah yang mampu berkolaborasi dengan influencer dalam format storytelling cepat.

Tutorial singkat, unboxing spontan, dan tips sehari-hari jadi jenis konten yang paling banyak direspons.

4. Data Tracking Jadi Syarat Utama Kolaborasi

Salah satu perubahan besar tahun ini adalah meningkatnya permintaan akan transparansi data. Brand ingin tahu lebih dari sekadar likes dan views. Mereka ingin tahu klik, konversi, dan bahkan retensi.

Platform influencer marketing kini menyediakan fitur pelacakan performa campaign secara real-time. Jadi, influencer nggak bisa asal kirim screenshot insight. Semua harus bisa dipantau dengan data yang rapi.

5. Influencer Niche dan Komunitas Kecil Lebih Efektif

Influencer dengan fokus yang jelas, seperti pet parents, traveler solo, atau pegiat zero waste, punya kekuatan besar di 2025. Mereka mungkin tidak punya jutaan followers, tapi pengikut mereka sangat loyal.

Karena itu, brand yang ingin menyasar target spesifik lebih memilih kerja sama dengan niche influencer yang memang sesuai.

Misalnya brand makanan kucing akan jauh lebih tepat bekerja sama dengan pemilik akun khusus pecinta hewan dibanding selebgram umum.

6. Influencer Internal dari Tim Brand Sendiri

Tren baru lainnya adalah brand mulai melatih tim internal sebagai influencer mini. Ini bisa berupa founder, customer service, atau bahkan karyawan biasa yang aktif di media sosial.

Alasannya? Mereka lebih memahami produk dan bisa membangun koneksi yang natural dengan audiens.

Cara ini juga lebih efisien secara biaya dan punya kontrol pesan yang lebih besar. Banyak UMKM di 2025 mulai mengadopsi strategi ini dan mendapat respons positif.

7. Influencer Harus Jadi Partner, Bukan Sekadar Talent

Terakhir, tren menunjukkan bahwa hubungan antara brand dan influencer mulai bergeser. Influencer bukan lagi sekadar talent yang dibayar untuk posting.

Mereka diajak brainstorming, dilibatkan dalam pembuatan campaign, bahkan diberi akses ke produk sebelum launching.

Model kerja seperti ini menghasilkan kolaborasi yang lebih kuat dan konten yang lebih meyakinkan karena influencer ikut merasa memiliki campaign tersebut.

Saatnya Evaluasi Strategi

Kalau kamu masih pakai pola endorse lama, kemungkinan hasilnya kurang maksimal. Tahun 2025 menunjukkan bahwa tren influencer marketing menuntut pendekatan yang lebih relevan, lebih personal, dan berbasis data.

Kamu dapat juga memanfaatkan agency influencer marketing untuk mempermudah dalam pembuatan strategi campaignmu.

Jadi, sebelum mulai campaign baru, pastikan kamu sudah paham tren dan punya strategi yang sesuai. Influencer marketing bisa tetap efektif, asalkan kamu tahu bagaimana menyesuaikannya dengan perkembangan zaman.

Raih peluang jadi influencer sukses lewat App & Community by Seefluencer! Nikmati Live Class Bedah Konten interaktif, dukungan komunitas di WA, dan akses ke aplikasi pembelajaran eksklusif. Saatnya upgrade skill dan jaringanmu bersama ratusan kreator lainnya.

Jangan cuma baca aja, langsung follow Instagram, TikTok, dan YouTube biar nggak ketinggalan update dan tips buat jadi influencer! 

Leave a reply

Loading

Signing-in 3 seconds...

Signing-up 3 seconds...