Kalau kamu baru mulai jadi content creator, mungkin kamu ngerasa bingung kenapa akunmu belum banyak dilirik. Padahal kamu udah rajin upload, caption udah niat, dan kualitas konten juga oke.
Tapi tetap aja, engagement rendah dan followers nggak nambah banyak. Nah, ini bisa jadi karena kamu belum punya personal branding yang kuat.
Personal branding merupakan identitas digital kamu. Bukan cuma logo atau warna feed Instagram, ya, tapi lebih dari itu, personal branding adalah cara orang mengenal, mengingat, dan menilai kamu sebagai content creator.
Gaya ngomong, topik yang kamu bahas, cara kamu menyampaikan pesan, semuanya itu jadi bagian dari branding.
Misalnya, kamu suka bahas skincare dengan gaya ngobrol santai dan jujur. Nah, gaya dan topik kayak gini bisa jadi bagian dari personal branding kamu. Tujuannya supaya audiens langsung ngeh, “Oh, ini konten si X yang suka review jujur soal skincare.”
Dengan personal branding yang konsisten, kamu bisa bikin audiens lebih gampang kenal dan percaya sama kamu. Jadi, mereka bukan cuma mampir, tapi betah dan balik lagi buat nikmatin konten kamu.
Banyak yang mikir, asal bisa bikin konten yang viral atau lucu udah cukup. Padahal, dunia digital itu ramai banget. Ada ribuan content creator yang ngeluarin konten setiap hari.
Supaya kamu nggak tenggelam di antara semua itu, kamu harus punya pembeda. Nah, di sinilah personal branding berperan.
Di platform seperti Instagram, TikTok, atau YouTube, kreator konten bermunculan tiap hari. Kalau kamu nggak punya ciri khas, kamu bakal keliatan sama aja kayak yang lain. Tapi dengan personal branding yang kuat, orang bisa langsung tahu, “Oh ini kontennya si A, yang bahas fashion dengan cara yang santai dan relate.”
Ketika kamu konsisten menyampaikan pesan atau nilai tertentu, audiens jadi lebih percaya sama kamu. Misalnya, kamu dikenal sebagai kreator yang jujur dan suka ngasih review produk secara transparan. Orang-orang akan lebih percaya rekomendasi kamu dibandingkan akun lain yang asal promosi.
Brand biasanya nggak cuma nyari kreator yang punya followers banyak. Mereka lebih tertarik kerja sama dengan influencer yang punya niche jelas dan audiens yang loyal. Personal branding yang solid bisa bikin kamu jadi pilihan yang menarik buat kerja sama jangka panjang.
Kalau kamu berhasil membentuk identitas yang kuat, kamu nggak cuma dapet followers, tapi komunitas. Orang-orang yang merasa cocok sama kamu akan lebih terlibat, kasih feedback, bahkan bantu promosiin konten kamu secara organik. Ini jauh lebih berharga daripada sekadar angka followers yang tinggi tapi pasif.
Saat kamu tahu siapa dirimu sebagai kreator dan apa yang ingin kamu sampaikan, kamu jadi lebih gampang bikin konten. Nggak bingung mau bikin apa, karena kamu udah punya panduan dari personal branding kamu sendiri. Ini ngebantu banget supaya kamu nggak burnout atau kehilangan arah.
Membangun personal branding itu proses, nggak instan. Tapi kalau kamu serius dan konsisten, hasilnya bisa berdampak besar buat pertumbuhan akun dan karier kamu sebagai kreator.
Baca Juga: 7 Manfaat Personal Branding Untuk Meningkatkan Peluang Sukses
Jadi, mulai pikirin lagi, apa yang kamu ingin orang lain ingat dari kamu? Apa yang bikin kamu beda? Dari situ, kamu bisa mulai menyusun fondasi personal branding yang kuat dan tahan lama.
Mau jadi influencer yang nggak cuma eksis, tapi juga cuan? Yuk, gabung di Bootcamp Seefluencer! Di sini, kamu bakal dapet strategi jitu, insight daging, dan kesempatan networking bareng kreator lainnya.
Jangan cuma baca aja—langsung follow Instagram, TikTok, dan YouTube biar nggak ketinggalan update dan tips buat jadi influencer!